Cute Christmas Bear

Selasa, 30 Oktober 2018

UPAYA PENCEGAHAN DIRI DARI BAHAYA NARKOBA

Penyalahgunaaan narkoba (narkotika dan zat addiktif) tidak hanya dapat merugikan kesehatan tetapi juga mental. Orang yang sudah kecanduan narkoba tidak dapat berpikir atau berbuat apa-apa selain dari mengkonsumsi  barang haram tersebut. Penyalahgunaan narkoba seperti ganja, heroin, sabu-sabu, dsb di kalangan remaja seringkali berawal dari coba-coba. Namun bila sudah kecanduan akan sangat sulit untuk mengobati kecanduan tersebut. Oleh karena itu remaja sebagai generasi muda harapan bangsa harus dapat menjauhkan diri dari narkoba. Bagaimana cara remaja menghindari narkoba? Berikut beberapa tips menghindari narkoba bagi remaja.
1. Selektif dalam Pergaulan
Bergaullah dengan teman-teman yang memiliki perilaku positif. Jika anda banyak bergaul dengan teman-teman yang memiliki perilaku positif maka anda akan mudah terbawa untuk berfikir dan bersikap positif pula. Sebaliknya, jika anda bergaul dengan teman-teman yang berperilaku negatif maka anda akan mudah terbawa untuk berpikir dan berperilaku negatif.
2. Hindari Keluyuran Malam
Menghindari keluyuran malam adalah salah satu cara untuk menjauhi narkoba. Remaja yang terbiasa keluyuran malam sangat mudah tergoda untuk melakukan kebiasaan buruk karena mereka merasa memiliki waktu bebas tanpa ada yang mengawasi. Hal ini menyebabkan mereka berani mencoba hal-hal ekstrim seperti minum alkohol, berjudi, menggunakan narkoba, dan lain sebagainya.
3. Jangan Melawan Nasehat Orangtua
Pada dasarnya setiap orangtua menghendaki anaknya menjadi anak yang memiliki akhlak mulia. Dengarkan dan patuhi nasehat orangtua. Saat anda terbiasa melawan nasehat orangtua, anda akan cenderung memiliki rasa percaya diri untuk melakukan hal-hal yang tidak baik. Hal ini memudahkan anda terbujuk untuk melakukan tindakan yang melanggar norma termasuk menggunakan narkoba.
4. Miliki Hobby dan Aktivitas Positif
Isilah masa remaja yang penuh antusiasme dengan menyalurkan hobby yang positif misalnya dengan olahraga, melukis, menulis, dan lain sebagainya. Hal ini selain meningkatkan keterampilan, juga membatasi lingkungan pergaulan pada orang-orang yang memiliki ide dan kreasi yang positif pula. Orang yang tidak memiliki kesibukan lebih mudah untuk diajak melakukan hal-hal yang negatif termasuk menggunakan narkoba.
5. Jangan Takut Kehilangan Teman
Remaja seringkali berani melakukan hal ekstrim karena diajak oleh teman. Jangan menyalahkan orang lain saat anda berbuat salah. Jangan takut kehilangan teman jika ia cenderung mengajak anda untuk melakukan hal tak terpuji termasuk menyalahgunakan narkoba.
6. Selesaikan Masalah Anda
Setiap orang pasti pernah memiliki masalah dalam hidupnya. Selesaikan masalah anda agar anda dapat menjalani hidup dengan lebih tegar. Sekali anda lari dari masalah, anda akan selalu menghindar dari masalah dengan cara yang buruk, salah satunya adalah dengan penyalahgunaan narkoba.
7. Bentengi Diri dengan Agama
Bentengi diri anda dengan agama agar terhindar dari perbuatan tercela dan merugikan diri sendiri atau orang lain. Mendekatkan diri dengan Tuhan yang Maha Kuasa akan menjauhkan seseorang dari perbuatan terlarang dan merugikan diri sendiri atau orang lain. Penyalahgunaan narkoba umumnya dilakukan oleh remaja yang tidak memiliki ketaatan dalam beragama.
8. Ingat Masa Depan
Menyalahgunakan narkoba dapat menghancurkan masa depan. Orang yang kecanduan narkoba tidak dapat berpikir sehingga tidak dapat berbuat apa-apa. Hal ini akan menghancurkan masa depan. Orang yang kecanduan narkoba cenderung memiliki perilaku kriminal karena ia tidak mungkin dapat belajar, bersekolah, atau bekerja.
9. Jangan Mencoba
Kesalahan terbesar semua remaja pengguna narkoba adalah mereka pernah mencoba. Sekali anda mencoba, anda telah menjadi pengguna dan akan kecanduan. Anda tidak akan pernah menjadi pecandu narkoba jika anda tidak pernah mencoba. Oleh karena itu jangan pernah mencoba menggunakan narkoba.
10. Jadilah Anak Berbakti pada Orangtua
Jadilah anak yang berbakti pada orangtua dengan memenuhi harapannya. Setiap orangtua ingin anaknya sukses dalam hidupnya dan memiliki ahklak yang terpuji. Memiliki perilaku buruk seperti menyalahgunakan narkoba hanya akan membuat orangtua kecewa dan malu.
11. Nikmati Kebersamaan dalam Keluarga
Pengguna narkoba seringkali adalah remaja yang tidak betah di rumah sehingga mereka lebih suka berada di luar rumah tanpa tujuan sampai akhirnya terlibat dalam pergaulan yang salah. Temukan dan lakukan banyak hal yang positif di rumah yang dapat membuat anda banyak menghabiskan waktu luang di rumah dan bukan di jalanan.
12. Fokus pada Hal-Hal Positif
Banyak hal-hal positif yang dapat menyibukkan anda dan memberikan manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Lakukan hal-hal positif yang dapat mendukung cita-cita anda, membuat bangga orangtua, meningkatkan kebugaran, meningkatkan keterampilan, dan lain sebagainya. Hindari membuang waktu dengan nongkrong, begadang, keluyuran, atau aktivitas tanpa tujuan lainnya.

sumber:http://olvista.com/cara-menghindari-narkoba-bagi-remaja-12-tips/

DAMPAK PENGGUNAAN ZAT ADIKTIF BAGI KESEHATAN


     Sponsors Link

Dampak Zat Adiktif : Contoh dan Penjelasannya

Sudah tahukah anda bahwa zat adiktif masuk dalam kategori narkoba? Definisi dari narkoba sendiri ialah zat yang apabila dikonsumsi dan masuk pada bagian tubuh manusia, baik dengan menggunakan cara diminum langsung, dihirup, atau pun injeksi, dampaknya akan membuat pikiran, perasaan, dan juga tingkah laku seseorang menjadi mengalami perubahan. Zat ini bisa menimbulkan suatu ketergantungan dari segi fisik dan juga psikologis.
Baca juga :
Zat Adiktif
zat-adiktifDefinisi narkotika sendiri dalam bahasa Yunani disebut juga narkose yang mempunyai arti yakni beku, lumpuh, dan juga dungu. Nama narkotika berasal dari bahasa Inggris yakni narcotics yang mempunyai arti obat bius.
Narkotika merupakan suatu zat atau obat yang asalnya dari tumbuh-tumbuhan dan ada juga non tumbuhan, baik itu berbentuk sintetis atau pun semi sintetis yang bisa mengakibatkan proses menurunnya tingkat kesadaran, menghilangnya rasa nyeri, dan juga bisa membuat ketergantungan. (baca juga : sistem peredaran darah manusia)
Yang tergolong dalam jenis narkotika yakni meliputi tanaman papaver, opium, morvin, kokain, ekgonin, opium mentah, opium masak, tumbuhan ganja, dan juga damar ganja. Zat adiktif yang ada biasanya digunakan sebagai zat pengganti seperti halnya morfin dan juga kokain yang dampaknya bisa mengganggu kinerja sistem saraf pusat. (baca juga : sistem gerak pada manusia)
Yang tergolong dalam dalam kategori zat adiktif ini yakni meliputi rokok, minuman keras, atau pun alkohol yang di dalamnya terdapat kandungan etil etanol, bahan pelarut dalam bentuk zat organik yang bisa menimbulkan efek yang dikatakan sama dengan yang dihasilkan oleh suatu minuman-minuman yang dikategorikan beralkohol. (baca juga : proses pembentukan urine)

Dampak Negatif Dari Zat Adiktif

Pada umumnya kebanyakan korban yang melakukan penyalahgunaan suatu zat adiktif yakni mereka-mereka yang masih tergolong dalam usia remaja sekitar usia 15 sampai 19 tahun karena cenderung masih emosional dan labil. Hal tersebut bisa terjadi karena diakibatkan kurang pahamnya mereka-mereka terhadap dampak negatif yang ditimbulkan di kemudian hari. Untuk itu, supaya kalian bisa terhindar dari penyalahgunaan zat adiktif, yuk kita simak bersama-sama! (baca juga : sistem peredaran darah pada manusia)
  • Dampak Negatif Dari Asap Rokok
Sudah tahukah anda apa saja zat-zat yang terkandung di dalam rokok sehingga asap yang dihasilkan bisa membahayakan bagi orang yang menghirupnya (perokok pasif)? Ternyata setelah dilakukan penelitian di dalam asap rokok terkandung kira-kira 3800 zat kimia. (baca juga : peran bakteri yang menguntungkan)
Dari 3800 zat kimia tersebut, 40 nya merupakan zat kimia yang tergolong dalam senyawa racun dan juga karsinogenik atau sering disebut sebagai pemicu munculnya kanker. Bahan-bahan kimia yang terkandung di dalam rokok meliputi nikotin, karbon monoksida, senyawa kimia yang ada dalam tar, senyawa yang tergolong dalam alkohol, dan juga senyawa yang tergolong dalam amina. (baca juga : peranan virus bagi kehidupan manusia)
ikotin adalah tergolong dalam zat insektisida yang cukup berbahaya bagi tubuh kita. Di dalam satu batang rokok terkandung kadar dari nikotin sekitar 8 mg sampai 12 gram nikotin. Jika anda menggunakan nikotin dalam kadar yang relatif rendah akan mengakibatkan kondisi tekanan darah menjadi naik, sakit kepala, memicu meningkatnya sekresi yang terjadi pada getah lambung sehingga berdampak seperti sakit maag, muntah-muntah, dan terkadang disertai diare. (baca juga : sistem muskuloskeletal)
Sedangkan penggunaan nikotin dalam jumlah dosis yang terlalu tinggi akan mengakibatkan keracunan, kejang-kejang, mengalami kesulitan saat bernafas, dan yang buruknya lagi kerja jantung menjadi terhenti. Nikotin merupakan salah satu zat kimia yang membuat pemicu kerusakan pada jantung, sirkulasi darah dan juga menjadikan pemakainya mengalami kecanduan. (baca juga : metabolisme seluler)
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan selama ini memang merokok dapat mengakibatkan seperti halnya :
  • kanker pada saluran pernapasan dan juga pada paru-paru.
  • Menyempitnya bagian dari pembuluh darah.
  • Menyebabkan penyakit jantung koroner.
  • Naiknya kadar gula secara drastis.
  • Kerusakan yang terjadi pada bagian sel reproduksi laki-laki dan perempuan sehingga mengakibatkan kemandulan dan juga bisa impoten.
  • Meningkatnya kadar lemak yang ada dalam tubuh.
  • Meningkatnya kelahiran prematur.
Nah, bisa disimpulkan bahwa asap rokok memang sangat berbahaya bagi kesehatan. Bukan hanya bagi pemakainya (perokok aktif), namun orang lain pun juga bisa terkena dampaknya (perokok pasif).
  • Dampak Negatif Dari Minuman Keras
Minuman keras pada umumnya memang mempunyai dampak yang buruk bagi kesehatan seperti halnya kesehatan jasmani dan juga rohani. Kandungan alkohol yang ada di dalam minuman keras mengakibatkan munculnya rasa ketagihan dan juga ketergantungan. (baca juga : pewarisan sifat)
Definisi dari alkohol merupakan suatu senyawa organik yang mempunyai kandungan satu atau pun bisa lebih dari gugus hidroksida yang ada pada setiap molekulnya. Alkohol yang biasanya ada dalam minuman keras yakni etanol. Pembuatan alkohol sendiri dilakukan melalui suatu proses fermentasi dari berbagai macam dan jenis bahan yang mempunyai kandungan gula seperti halnya buah-buahan seperti anggur, biji-bijian seperti beras atau pun gandum, dan juga umbi-umbian seperti singkong. Dan jika ingin memperoleh kadar alkohol yang sangat tinggi, maka bisa dilakukan suatu proses penyulingan. (baca juga : sistem rangka manusia)

Dampak Positif Dari Zat Adiktif

Biasanya zat adiktif bermanfaat dan banyak digunakan khususnya di bidang kesehatan. Namun penggunaannya pun masih dikategorikan dalam dosis yang masih wajar disesuaikan dengan pengobatan yang dibutuhkan. Sehingga zat adiktif tidak hanya mempunyai pengaruh negatif saja, ternyata pengaruh positifnya juga ada. (baca juga : sistem saraf pada manusia)
  • Zat Stimulan
Definisi dari zat stimulan yakni zat yang bisa merangsang suatu fungsi tubuh sehingga akan meningkatkan gairan dan juga kesadaran seseorang untuk melakukan suatu aktivitasnya selama jangka waktu tertentu. Zat yang tergolong dalam stimulan meliputi kafein, kokain, dan juga amfetamin. Sedangkan contoh dari zat stimulan yang saat ini seringkali disalahgunakan ialah sabu-sabu atau pun ekstasi. (baca juga : sistem hormon pada manusia)
  • Zat Depresan
Jika pada bidang ilmu kedokteran, zat depresan merupakan suatu zat yang bisa digunakan untuk menekan sistem saraf pusat dan bisa juga digunakan untuk mengurangi suatu aktivitas fungsional dalam anggota tubuh sehingga penggunanya akan merasakan ketenagan, bahkan dengan dosis yang tinggi akan membuat penggunanya menjadi tertidur serta bisa menjadi tidak sadar. (baca juga : sistem endokrin pada manusia)
Dosis yang melampaui batas akan menimbulkan kematian. Yang tergolong dalam zat adiktif depresan meliputi opioda dan juga berbagai turunnya antara lain morfin dan juga heroin. Contoh yang sangat terkenal dan tidak asing di masyarakat adalah putaw. (baca juga : tulang penyusun rangka manusia)

  • Zat Narkotika
Pada bidang ilmu kedokteran, zat ini biasa dipakai untuk zat analgesik yang kuat, yang memiliki fungsi dalam upaya membantu menghilangkan rasa nyeri yang timbul pada saat proses pembedahan berlangsung. Zat yang tergolong dalam zat narkotika yakni meliputi ganja, opium, dan juga kokain. (baca juga : pengertian jaringan ikat)
  • Alkohol
Pada bidang ilmu kesehatan, alkohol biasa dipakai untuk zat disinfektan. Definisi dari zat disinfektan sendiri merupakan suatu zat yang dimanfaatkan sebagai pembunuh kuman dan juga bakteri. Selain itu alkohol juga dimanfaatkan untuk melakukan pencucian alat-alat kedokteran kebanyakan. (baca juga : enzim arginase)
Baca juga :
Dapat diambil kesimpulan bahwa zat adiktif dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat pada umumnya mempunyai dua dampak yakni, dampak negatif jika disalahgunakan dan dampak positif jika digunakan sebagaimana mestinya. Sampai disini dulu ya artikel kali ini yang membahas mengenai zat adiktif. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

sumber:https://dosenbiologi.com/biokimia/zat-adiktif

JENIS-JENIS ZAT ADIKTIF

Pengertian Zat Adiktif

Zat adiktif adalah zat tambahan yang biasanya terdapat pada makanan, minuman, maupun obat–obatan. Pemakaian zat adiktif yang secara terus menerus akan menyebabkan adiksi atau ketagihan.
Artinya, jika belum mengonsumsi bahan jenis ini maka perasaan aneh pada tubuh kita akan terjadi, seolah–olah ada sesuatu yang hilang. Perasaan demikian ditandai dengan gejala–gejala ringan, seperti mengantuk atau sakit kepala, tetapi dapat juga mengalami gangguan berat, misalnya seluruh tubuh terasa sakit atau pikiran menjadi kacau.

Macam-macam Zat Adiktif

Zat adiktif yang akan dibahas di sini adalah zat yang menyebabkan adiksi ringan. Efek adiksinya disebut efek habituasi, yaitu efek adiksi karena kebiasaan. Contohnya, kopi, teh, rokok, dan alkohol.

a. Kopi dan teh

Kopi mengandung kafein yang dapat menimbulkan rangsangan terhadap susunan saraf pusat (otak), sistem pernapasan, sistem pembuluh darah, dan janin. Jika minum kopi sebanyak 1 sampai 2 cangkir, tubuh terasa segar, bergairah, daya pikir lebih cepat, tidak mudah lelah ataupun mengantuk.
Efek ini menyebabkan orang sulit terlepas dari kebiasaan minum kopi. Pemakaian kafein secara berlebihan dapat menyebabkan luka pada lambung, kerusakan jantung, dan tekanan darah tinggi.
Selain kopi, teh juga mengandung kafein yang dapat mengakibatkan peningkatan kerja sistem saraf dan metabolisme dasar sehingga orang–orang yang mengalami hal semacam ini akan terasa gelisah dan sulit tidur (insomnia).
Pengertian Zat Adiktif dan Macam-macam Jenis Zat Adiktif beserta Contohnya
Gambar: Kopi

Penemuan Kopi

Tidak ada fakta yang kuat mengenai penemuan biji kopi. Akan tetapi, sejarah membuktikan pemanfaatan kopi sejak delapan abad sebelum Masehi. Suku Galla dari Habsyi (Etiopia) memakan kopi di dalam lemak hewan sebagai satu-satunya sumber gizi selama dalam kafilah.
Al Mukkah (Moccha) di laut merah, satu-satunya pelabuhan ekspor kopi dunia selama seribu tahun. Penyebaran kopi dimulai secara ilegal karena membawa tumbuhan kopi ke luar negara muslim dilarang oleh pemerintahan Islam saat itu.
Orang Belanda mencuri bibit kopi dari pelabuhan Moccha ke Sumatra dengan cara menempelkannya ke perut mereka, itu tanda babak Tanam Paksa Kopi di bawah kolonial dimulai. Perang sipil banyak meletus di Amerika Tengah akibat kebijakan kopi yang mematikan sumber ekonomi rakyat.
Di Jepang tidak ada yang namanya kopi ataupun coffee. Penemu kopi instan adalah seorang peneliti Jepang di Chicago, Satori Kato. Ueshima Coffee Company (UCC), sebuah perusahaan pelopor pengalengan kopi siap minum yang kini dijual umum .

b. Rokok

Rokok berasal dari daun tembakau yang dikeringkan, mengandung nikotin dan tar. Pada saat seseorang menyalakan rokok akan dihasilkan gas CO, nikotin, dan tar yang berbahaya bagi si perokok itu sendiri dan orang sekitanrya sehingga akan menimbulkan bahaya primer dan bahaya sekunder.
Bahaya primer, yaitu bahaya yang mengancam perokok itu sendiri. Perokok menghisap asap rokok, kemudian mengeluarkannya kembali, tetapi pada saat dikeluarkan tidak semua asap rokok keluar melainkan ada yang terhisap masuk ke dalam tubuh.
Bahaya sekunder, yaitu bahaya untuk orang lain yang berada di sekitar perokok. Rokok yang terus menyala akan terus mengeluarkan asap yang secara tidak sengaja akan terhirup oleh orang–orang yang berada di sekitar perokok tersebut.

c. Alkohol

Alkohol sering disebut grain alkohol yang merupakan senyawa kimia dengan rumus molekul C2H5OH atau etanol. Sifat fisik bahan ini adalah bening, tidak berwarna, mudah menguap, dan dapat larut dalam air.
Alkohol dapat diperoleh dengan cara fermentasi (peragian) oleh mikroorganisme ragi terhadap gula, sari buah, biji-bijian, madu, umbi-umbian, dan bahkan getah kaktus.
Penggolongan jenis alkohol berdasarkan persentase etanol dalam suatu larutan. Misalnya, pada minuman ringan (soft drink) mengandung 4% etanol, bir mengandung 7%, anggur mengandung 12%, champagne mengandung 15%, brandy mengandung 40%, dan whiskey mengandung 60% etanol.
Alkohol termasuk stimulan sekaligus depresan. Pada penggunaan dengan jumlah tertentu, alkohol akan merangsang seseorang menjadi sangat bersemangat, lebih berani, menghilangkan rasa letih, dan merasa lebih bebas. Akibatnya, tingkah laku pengguna alkohol menjadi tidak terkendali, seenaknya, berbicara sendiri dan bertindak dengan bebas.
Penggunaan alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan depresan, yaitu memperlambat kegiatan tubuh, otot menjadi kendur, lemas, loyo, mengantuk, dan akhirnya tertidur di mana saja tanpa sadar, bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Alkohol juga dapat menimbulkan kecanduan atau ketagihan (adiksi). Pada saat tertentu, tubuh akan meminta untuk mengonsumsi alkohol lagi, yaitu ditandai dengan munculnya gejala-gejala sakit pada bagian-bagian tubuh tertentu. Hal ini menyebabkan pemakaian dilakukan terus menerus. Tentu saja, hal itu akan mengakibatkan kerusakan fisik dan psikis yang semakin parah.
Penyakit yang sering timbul pada seorang alcoholic (pecandu minuman beralkohol), yaitu kanker hati (sirosis hati); peradangan selaput lendir lambung; kanker mulut, tenggorokan dan esofagus; penurunan daya tahan terhadap penyakit; mengurangi nafsu makan; merusak otak dan sistem syaraf.

Pemanfaatan Alkohol dalam Dunia Medis

William Thomas Green Morton lahir di Cahrlton, Massachusetts, 1819. Pada saat muda, dia belajar pada jurusan pembedahan gigi akademi Baltomore. Tahun 1842, dia tetap membuka praktek dokter gigi. Pada tahun 1842 dan 1843, dia bekerja sama dengan Horace Wells.
Pada tanggal 30 September 1846, Morton mencoba penggunaan eter pada seorang pasien untuk membius dan mencabut giginya. Peristiwa tersebut berhasil. Kemudian, 16 Oktober 1846, Morton membius seorang pasien yang akan melakukan operasi tumor leher.
Dengan disaksikan sejumlah dokter dan mahasiswa kedokteran, pembiusan tersebut berhasil dengan sukses. Persitiwa tersebut merupakan peristiwa yang sangat penting bagi bidang kedokteran.


Jenis-jenis Zat Adiktif dan Psikotropika serta Dampaknya terhadap Tubuh
Zat adiktif dan psikotropika dapat digolongkan dalam tiga macam sesuai dengan efek yang ditimbulkan.
  • Stimulan: berefek merangsang sistem syaraf pusat untuk mempercepat proses yang terjadi di dalam tubuh. Contohnya: kafein, kokain, ektasi, dan amfetamin.
  • Depresan: berefek menghambat kerja  kerja sistem syaraf,sehingga menurunkan kesadaran terhadap dunia luar Contoh: alkohol, barbiturat, valium.
  • Halusinogen:  berefek halusinasi (khayalan). Contoh: LSA dan LSD.
Kedua jenis zat adiktif dan psikotropika tersebut sama-sama berbahaya, karena menimbulkan efek psikis maupun efek fisik bagi pemakaianya.
Beberapa zat adiktif dan zat psikotropika serta dampaknya terhadap tubuh kita.
1.  Rokok
Rokok terbuat dari daun tembakau, dimana daun ini mempunyai senyawa psikoaktif yang dapat menimbulkan kecanduan pemakainya, yaitu nikotin.
Efek negatif dari rokok antara lain:
  • Karbonmonoksida (CO), beracun dan mengurangi kemampuan darah dalam mengikat oksigen,
  • Arsenik, bersifat racun bagi tubuh
  • Tar pemicu tumbuhnya sel-sel kanker (karsinogenik)
  • Nikotin menyebabkan rileks dan kecanduan
2.  Akohol
Alkohol di buat dari proses fermentasi atau peragian dari berbagai jenis bahan yang mengandung gula, misalnya anggur, apel, beras, dan gandum.
Berdasakan kadarnya, alkohol digolongkan dalam tiga golongan, yaitu Golongan A, Golongan B, dan Golongan C.  Alkohol Golongan A jika kadar alkoholnya 1-5%, misalnya bir. Alkohol Golongan B apabila kadar alkoholnya 5-20%, misalnya anggur. Sedangkan alkohol Golongan C, jika kadar alkoholnya 20-50%, misalnya vodka.
Alkohol mempunyai pengaruh pada aktivitas susunan saraf pusat, yaitu menghambat kerja sistem syaraf (bersifat depresan). Alkohol juga menyebabkan ketergantungan, penurunan daya ingat, halusinasi, dan bahkan menimbulkan kerusakan hati.
3.  Opium (candu)
Opium merupakan golongan narkotika alami yang digunakan dengan cara di isap atau istilahnya inhalasi.
Jenis-jenis Zat Adiktif dan Psikotropika serta Dampaknya terhadap Tubuh
Tanaman opium
Efek psikis yang dirasakan ketika mengkonsumsi zat ini adalah menimbulkan kesibukan (rushing sensation), menimbulkan semangat(bersifat stimulan), pusing, merasa waktu berjalan lambat, dan hilang keseimbangan.
Sedangkan efek fisiknya adalah muncul masalah kulit disekitar mulut dan hidung.
4.   Morfin
Morfin merupakan zat adiktif yang diperoleh dari candu melalui pengolahan secara kimia. Pada Uumumnya candu mengandung 10% morfin. Jika candu dikonsumsi dengan cara dihirup, maka cara pemakainmorfin dengan disuntik dibawah kulit, kedalam otot atau pembuluh darah.
Hal yang dirasakan ketika mengkonsumsi zat ini adalah menimbulkan ueforia (gembira yang berlebihan), mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi). Pemakai morfin juga akan mudah kebingungan (konfusi), berkeringat, dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-debar, gelisah. Efek fisik yang tampak adalah mulut kering dan warna muka berubah.
5.   Heroin atau Putau
Heroin adalah zat adiktif penghilang rasa sakit yang diproses secara kimia dari morfin. Zat ini sangat mudah menembus otak sehingga bereaksi lebih kuat dari pada morfin. Umumnya digunakan dengan cara di suntik atau di hisap.
Hal yang dirasakan ketika mengkonsumsi zat jenis ini adalah denyut nadi melambat, tekanan darah menurun, otot-otot menjadi lemas atau relaks, diafragma mata (pupil) mengecil (pint point). Efek lain yang ditimbulkan dari heroain adalah hilangnya kepercayaan diri, membentuk dunia sendiri (dissosial), tidak bersahabat
Efek samping pemakaian heroin, yaitu timbul kesulitan dorongan seksual, kesulitan membuang hajat besar, jantung berdebar debar, kemerahan dan gatal disekitar hidung, timbul gangguan kebiasaan tidur.
6. Ganja
Ganja adalah zat adiktif yang diperoleh dari tumbuhan bernama kanabis yang dikeringkan. Cara pengunaan ganja dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan mengunakan pipa rokok.
Hal yang di rasakan ketika mengkonsumsi zat ini adalah denyut jantung atau nadi lebih cepat, mulut dan tenggorokan kering, merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira, sulit mengigat suatu kejadian.
Jenis-jenis Zat Adiktif dan Psikotropika serta Dampaknya terhadap Tubuh
Tanaman kanabis
Jika sudah kecanduan dan pemakaian dihentikan, maka pecandu akan mengalami sakit kepala, mual yang berkepanjangan, rasa letih berlebihan, gangguan kebiasaan tidur, sensitif dan gelisah, berkeringat, berfantasi, serta selera makan bertambah.
6.   Kokain
Kokain adalah alkaloid yang didapatkan dari tanaman belukar Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan.
Jenis-jenis Zat Adiktif dan Psikotropika serta Dampaknya terhadap Tubuh
Tanaman koka
Kokain mempunyai dua bentuk, yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan kokain basa (free base). Efek psikis dan fisik yang di rasakan ketika mengkonsumsi zat ini adalah menimbulkan kegembiraan yang berlebihan (ekstasi), hasutan (agitasi), gelisah, timbul masalah kulit, kejang-kejang, sulit bernapas, sering mengeluarkan dahak atau lendir.
Merokok kokain dapat merusak paru-paru (enfisema), memperlambat pencernaan dan menutupi selera makan, paranoid, ganguan penglihatan (snow light), dan kebinggungan (konfusi)
7.  LSD (Lysergic Acid)
LSD termasuk sebagai golongan halusinogen (membuat khayalan), berbentuk kertas. Cara mengunakannya adalah dengan meletakan LSD pada permukaan lidah dan bereaksi setelah 30-60 menit  dan berakhir setelah 8-12 jam kemudian.
Hal yang di rasakan ketika mengkosumsi zat jenis ini adalah timbul rasa yang di sebut tripping, yaitu seperti halusinasi tempat, timbul obsesi terhadap yang di rasakan dan ingin hanyut di dalamnya, denyut jantung dan tekanan darah meningkat, diafragma mata melebar dan demam, disorientasi, dan depresi.
8.   Amfetamin
Amfetamin berbentuk pil. Terdapat dua jenis amfetamin, yaitu ekstasi /ineks dan  shabu. Efek yang dirasakan saat mengkonsumsi zat ini adalah jantung terasa sangat berdebar-debar (heart thumps), demam, tidak bisa tidur, merasa sangat gembira (ueforia), menimbulkan hasutan (agitasi), banyak bicara (talkativenees).
Pecandu amfetamin menjadi lebih agresif, kehilangan nafsu makan, mulut kering dan merasa haus, berkeringat, tekanan darah meningkat, mual dan merasa sakit, sakit kepala, gemetar (tremor), timbul rasa letih, takut dan depresi.
Dalam beberapa hari, penderita akan mengalami gigi rapuh, gusi menyusut karena kekurangan kalsium.
9.  Sedatif-Hipnotik (Benzodiazepin/BDZ)
Cara pemakaian BDZ dapat di minum, disuntik ke pembuluh darah (intravena), dan melalui dubur. Hal yang dirasakan ketika mengkonsumsi zat ini adalah akan mengurangi pengendalian diri dan pengambilan keputusan, menjadi acuh tak acuh atau tidak peduli.
Apabila disuntikan ke tubuh, akan menambah resiko terinfeksi HIV/AIDS dan hepatitis B dan C sebagai akibat pemakain jarum bersama. Keadaan penguna pemakai obat ini adalah terjadi gangguan konsentrasi dan ketrampilan berkepanjangan. menujukkan kebingungan, tampak bahagia dan santai, bicara sambil menelan (slurred speech), dan gangguan keseimbangan.

sumber:https://gabbynovelita.wordpress.com/2017/10/09/jenis-jenis-zat-adiktif/

ZAT ADITIF (PENGEMULSI)

Zat Aditif : Pengemulsi


Emulsifier atau zat pengemulsi adalah zat untuk membantu menjaga kestabilan emulsi minyak dan air.[1] Umumnya emulsifier merupakan senyawa organik yang memiliki dua gugus, baik yang polar maupun nonpolar sehingga kedua zat tersebut dapat bercampur.[1] Gugus nonpolar emulsifier akan mengikat minyak (partikel minyak dikelilingi) sedangkan air akan terikat kuat oleh gugus polar pengemulsi tersebut.[1] Bagian polar kemudian akan terionisasi menjadi bermuatan negatif, hal ini menyebabkan minyak juga menjadi bermuatan negatif.[1] Partikel minyak kemudian akan tolak-menolak sehingga dua zat yang pada awalnya tidak dapat larut tersebut kemudian menjadi stabil.[1]
Salah satu contoh pengemulsi yaitu sabun yang merupakan garam karboksilat.[2] Molekul sabun tersusun atas ekor alkil yang non-polar (akan mengelilingi molekul minyak) dan kepala karboksilat yang bersifat polar (mengikat air dengan kuat).[1] Pada industri makanan, telur dikenal sebagai pengemulsi (emulsifier) tertua yang pernah ada.[2] Di dalam telur (banyak pada kuning telur dan sedikit pada putih telur) terdapat lesitin yang merupakan suatu emulsifier.[2] Contoh bahan yang dibuat dengan cara ini adalah mentega, margarin, dan sebagian besar kue.[2]
 

sumber:http://jalunasangp.blogspot.com/2017/10/zat-aditif-pengemulsi.html

ZAT ADITIF (PENGENTAL)

Apa itu xanthan gum?

Xanthan gum adalah zat yang ditambahkan dalam produksi makanan kemasan untuk mengentalkan tekstur makanan tersebut. Zat aditif ini sebenarnya adalah sejenis polisakarida, yaitu karbohidrat yang terbentuk dari fermentasi bakteri Xanthomonas campestris. Bakteri ini biasanya terkandung secara alami dalam brokoli, kol, dan kale.
Selain untuk mengentalkan tekstur makanan, xanthan gum juga berperan sebagai emulsifier alias perekat makanan. Misalnya saja, makanan kemasan yang mengandung air dan minyak, seperti saus salad (dressing) atau mayonaise. Sejatinya, air dan minyak tidak bisa menyatu. Namun dengan bantuan xanthan gum, bahan-bahan olahan tersebut bisa terpadu harmonis menjadi satu kesatuan utuh.
Berkat fungsi pengental dan perekatnya ini, xanthan gum banyak digunakan dalam pengolahan produk roti, jus buah kemasan, es krim, saus dan kecap, makanan rendah lemak, dan makanan bebas gluten. Beberapa produk tubuh juga sering dibuat dengan bantuan xanthan gum, seperti pasta gigi, tabir surya, dan sampo.

Apa manfaat xanthan gum untuk kesehatan manusia?

Selama ini yang kita tahu adalah bahan-bahan tambahan dalam makanan itu tidak baik. Namun nyatanya, xanthan gum menyimpan banyak manfaat untuk kesehatan. Apa saja?

1. Membantu menurunkan kadar gula darah

Penelitian yang dilakukan pada tahun 2016 menyatakan bahwa zat tambahan ini bisa menurunkan kadar indeks glikemik nasi, sehingga membuat gula darah tidak terlalu tinggi setelah makan nasi.

2. Menurunkan kadar kolesterol

Sebuah penelitian yang dilakukan dalam lingkup kecil mengungkapkan bahwa mengonsumsi makanan yang mengandung zat aditif ini secara rutin dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Namun hal ini masih harus dibuktikan dengan penelitian lebih lanjut.
penyebab mulut kering

3. Bantu atasi mulut yang kering

Zat polisakarida ini bisa berperan menggantikan air liur dan membantu atasi mulut kering. Maka itu, zat tersebut juga digunakan di berbagai produk pasta gigi.

4. Berperan sebagai zat pencahar

Bila Anda punya masalah sulit BAB atau sembelit, mungkin bisa mengonsumsi makanan yang mengandung xanthan gum. Pasalnya, zat ini bersifat seperti obat pencahar yang bisa merangsang gerakan usus untuk mengeluarkan kotoran.

5. Membuat makanan lebih mudah untuk dikunyah

Studi yang dilakukan pada tahun 2014 silam membuktikan bahwa emusifier alami ini membantu orang yang sulit mengunyah akibat gangguan kesehatan tertentu.
Meski manfaatnya menggoda untuk dituai, peran xanthan gum untuk kesehatan tubuh masih perlu diteliti lebih lanjut. Oleh karena itu, janganlah mengonsumsinya terlalu banyak sampai benar-benar terbukti bermanfaat.

Tidak semua orang boleh mengonsumsi xanthan gum dalam makanan

Meskipun sudah dinyatakan aman oleh FDA, Badan Pengendalian Obat dan Makanan di Amerika Serikat, penggunaan xanthan gum yang berlebihan tetap bisa menimbulkan risiko kesehatan tertentu.
Bahkan, ada beberapa kelompok orang yang tidak diperbolehkan sama sekali mengonsumsi makanan yang ada tambahan zat ini, yaitu:
  • Orang yang sedang diare kronis atau gangguan pencernaan kronis. Pasalnya, zat ini bisa berisiko membuat diare atau gangguan pencernaan semakin parah.
  • Orang yang tidak bisa menahan BAB atau inkontinensia feses. Zat aditif ini memiliki sifat seperti obat pencahar, sehingga orang dengan inkontinensia feses akan sulit untuk mengendalikan atau menahan BAB.
  • Orang yang punya alergi terhadap zat ini.
  • Orang yang memiliki alergi terhadap brokoli, kol, dan kale. Pasalnya, zat ini berasal dari bakteri yang hidup dari tumbuhan tersebut.

Seberapa batas aman yang boleh dikonsumsi?

Jika Anda perhatikan makanan kemasan satu per satu yang ada di pasar swalayan, mungkin Anda akan menemukan banyak produk dengan zat pengental ini. Namun, dosis biasanya hanya sekitar 0,05-0,3 persen saja kadarnya dari total berat produk sehingga masih aman untuk dikonsumsi. Batas aman konsumsi xanthan gum dalam sehari adalah kurang dari 1 gram.
Akan tetapi, meski memang kadarnya cukup sedikit dalam sebuah produk dan aman dikonsumsi, Anda juga tidak boleh mengonsumsinya melebihi batas. Bukan berarti juga, bahwa Anda aman untuk konsumsi makanan kemasan setiap harinya. Sebaiknya, pilih makanan yang segar yang cenderung memiliki kandungan gizi yang lebih baik.

sumber:https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/xanthan-gum-adalah/

TERAPI ULTRASONIK

Terapi  ultrasound  adalah metode pengobatan yang menggunakan teknologi ultrasound atau gelombang suara untuk merangsang jaringan tubuh yang...